ARITMATIKA SOSIAL
Aritmatika merupakan bagian dari
matematika yang disebut Ilmu Hitung. Kata
“sosial” dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi
Aritmatika sosial adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang
matematika pada kehidupan sehari-hari. Dahulunya pengertian ini hanya berlaku
untuk matematika yang sifatnya berada dalam kehidupan ekonomi, namun sekarang
aritmatika digunakan dalam kehidupan sosial.
A. BUNGA
TABUNGAN
Apabila kita menyimpan di bank, maka
kita akan mendapatkan tambahan uang yang disebut bunga. Bunga adalah imbalan
atas terjadinya transaksi simpan pinjam. Perhitungan bunga dilakukan selang
interval waktu tertentu sesuai kesepakatan. Bunga tabungan dihitung berdasarkan
persen nilai. Bunga tabungan dihitung secara priodik biasanya dihitung dalam
persen yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun, bunga 15% pertahun artinya
tabungan akan mendapat bunga 15% jika telah disimpan dibank selama 1 tahun.
1. Bunga
Tunggal
Bunga tunggal adalah perhitungan jangka
waktu tertentu dan jika pada waktu yang telah disepakati tidak diambil maka
bunga tidak diperhitungkan pada periode berikutnya berlaku pada deposito.
b = s x M
|
Keterangan:
b = Pinjam bunga pokok
s = suku bunga
M=
Modal pokok
2. Bunga
Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang tidak
diambil kemudian terkena bunga di periode selanjutnya. Jatuh tempo adalah
selesainya waktu peminjaman. Jumlah total majemuk adalah jumlah modal dan semua
bunga majemuk selama 1 masa peminjaman. Suku bunga nominal adalah suku bunga
yang diperhitungkan untuk satu periode peminjaman.
Keterangan:
Mt
= total modal bunga majemuk
Po
= modal asli/ awal sebelum ditambah dengan bunga
bo
= bunga majemuk
n
= jumlah periode perhitungan bunga
B.
HARGA PEMBELIAN DAN HARGA PENJUALAN
Dalam suatu kegiatan jual beli atau
perdagangan ada dua pihak yang yang saling berkempentingan, yaitu penjual dan
pembeli. Penjual adalah orang yang menyerahkan barang kepada pembeli dengan
menerima imbalan berupa sejumlah uang dari pembeli.Pembeli adalah orang yang
menerima barang dari penjual dengan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual
sebaga pembayarannya.
Untuk mendapatkan barang yang akan
dijual, seorang pedagang terlebih dahulu harus membelinya dari pedagang lain
dengan mengeluarkan sejumlah uang yang disebut Harga Pembelian Modal. Setalah
barang itu didapatkan, kemudian dijual kembali kepada pembeli. Iang yang
diterima pedagang dari pembeli atas barang yag dijualnya disebut Harga
Penjualan.
Dalam perdagangan, keuntungan dapat
diperoleh apabial harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian. Karena
harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian, dan besar untung sama
dengan harga penjualan dikurangi harga pembelian maka diperoleh hubungan
berikut ini.
C.
UNTUNG RUGI
Dalam perdagangan, terdapat dua kemungkinan yang akan
dialami oleh pedagang, yaitu untung atau rugi tergantung pada beberapa hal,
seperti besarnya harga jual, kondisi barang yang dijual (mengalami kerusakan
atau tidak), dan situasi.
a. Pengertian
Untung
Seorang pedagng dikatakan mendapat
untung apabila ia berhasil menjual barang dagangannya dengan harga penjualan
yang lebih tinggi daripada harga pembeliannya. Besarnya selisih antara harga
penjualan dan harga pembelian itu merupakan besarnya untung yang diperoleh
pedagang tersebut.
Keuntungan yang diperoleh seorang pedagang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Harga penjualan = harga pembelian +
untung
Atau
Harga pembelian = harga penjualam - untung
|
Untung = Harga penjualan – harga
pembelian
|
b. Pengertian
Rugi
Seorang pedagang dikatakan mendapat
rugi apabila ia menjual barang dagangannya dengan harga penjualan yang lebih
rendah daripada harga pembelian. Besar selisih antar yang diderita oleh
pedagang tersebut.
Besarnya kerugian yang diderita oleh pedagang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Harga
penjualan = harga pembelian – Rugi
Atau
Harga
pembelian = harga penjualan + Rugi
|
Rugi = Harga
pembelian – harga penjualan
|
D.
PERSENTASE
UNTUNG DAN RUGI
Dalam dunia perdagangan untung dan rugi
dapat dinyatakan dengan %. Misalnya, bila kita sedang tawar-menawar suatu
barang dipasar (karena harganya dirasakan terlalu mahal bagi kita),
kadang-kadang pedagang itu berkilah dengan mengatakan bahwa ia hanya mengambil
keuntungan sedikit, beberapa % saja.
Dengan menyatakn keuntungan atau
kerugian dalam bentuk %, kita dapat melihat apakah keuntungan atau kerugian
yang diperoleh pedagang tersebut berada dalam tingkat yang wajar atau tidak.
Kemudian juga, kita dapat membandingkan besarnya keuntungan atau kerugian yang
diperoleh oleh dua buah barang yang berbeda. Apakah keuntungan atau kerugian
yang diperoleh oleh barang yang satu lebih besar atau lebih kecil daripada yang
diperoleh oleh barang yang lain.
a. Menyatakan
persentase keuntungan
Persentase keuntungan biasanya dihitung
dari bunga pembelian. Jadi, jika kita mendengar ada seorang pedagang yang
mengambil keuntungan 10%, itu berarti bahwa pedagang tersebut mengambil
keuntungan 10% dari harga pembelian barang itu.
Menyatakan persentase keuntungan dari harga pembelian
dirumuskan sebagai berikut:
b. Menyatakan
Persentase kerugian
Besarnya kerugian yang diderita seorang
pedagang juga dapat dinyatakn dalam persentase yang dihitung dari harga
pembelian. Jadi, jika seseorang menderita sebesar 5%, itu artinya orang
tersebut menderita kerugian 5% dari harga pembelian. Persentase kerugian ini
dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
E. RABAT(DISKON),
BRUTO, TARA, DAN NETO, PAJAK
·
Rabat
Rabat artinya potongan harga atau lebih
dikenal dengan istilah diskon. Rabat biasanya diberikan kepada pembeli dari
suatu grosir atau toko tertentu.
Rabat (diskon) seringkali dijadikan
alat untuk menarik para pembeli. Misalnya ada toko yang melakukan obral dengan
diskon dri 10% sampai 50%, sehingga para pembeli menjadi tertarik untuk
berbelanja ditoko tersebut, karena harga terkesan menjadi murah.
Harga bersih = harga kotor – rabat(diskon)
|
Pada rumus diatas, harga kotor adalah
harga sebelum dipotong diskon, dan harga bersih adalah harga setelah dipotong
diskon.
·
Bruto, Tara dan Neto
Bruto = Berat Kotor, Tara = Berat
Wadah, Neto = Berat Bersih
Jadi, hubungan bruto, tara dan neto dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Neto =
bruto – tara
|
Jika diketahui persen tara dan bruto,
maak untuk mencari tara digunakan rumus sebagai berikut:
Tara
= % tara x bruto
|
Untuk setiap pembelian yang mendapatkan
potongan berat (tara) dapat dirumuskan sebagai berikut:
Harga bersih = neto x harga persatuan berat
|
·
Pajak
Pajak merupakan suatu kewajiban dari
warga negara untuk menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara menurut
peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi tanpa mendapatkan
jasa balik dari negara secara langsung. Hasil dari pajak digunakan untuk
kesejahteraan umum. Pegawai tetap dari perusahaan swasta atau pegawai negeri
dikenakan pajak penghasilan kena pajaknya yang disebut dengan Pajak Penghasilan
(PPh).
IMPLEMENTASI ARITMATIKA SOSIAL
Aritmatika sosial sangat erat kaitannya
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya bunga yang sering digunakan dalam
bank. Untung dan rugi yang sangat membantu proses jual-beli. Diskon dimana kita
akan mendapat potongan harga saat belanja. Bruto, Neto dan Tara yang selalu
menjadi pertimbangan dalam pengemasan suatu prosuk. Pajak yang seperti kita
ketahui sebagai warga negara kita wajib membayar pajak yang sudah ditetapkan
pemerintah contohnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Penghasilan (PPh).
Untuk tahu lebih detailnya tentang implementasi pajak, simak contoh soal
berikut:
Contoh soal bunga tunggal
Diketahui suatu modal sebesar Rp 3.000.000,- dengan suku bunga 15% pertahun. Tentukan besarnya bunga tunggal tersebut.
Diketahui suatu modal sebesar Rp 3.000.000,- dengan suku bunga 15% pertahun. Tentukan besarnya bunga tunggal tersebut.
a. untuk jangka waktu 8 bulan
b. untuk jangka waktu 20 bulan
Penyelesaian:
Karena besarnya suku bunga pertahun adalah 15%, maka besarnya bunga tunggal pertahun adalah :
b. untuk jangka waktu 20 bulan
Penyelesaian:
Karena besarnya suku bunga pertahun adalah 15%, maka besarnya bunga tunggal pertahun adalah :
B = 15/100 x Rp 3.000.000,- = Rp 450.000,-
Sehingga diperoleh:
a. Besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 8 bulan adalah 8/12 x Rp 450.000,- = Rp.300.000,-
b. Besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 20 bulan adalah 20/12 x Rp 450.000,- = Rp. 750.000,-
Sehingga diperoleh:
a. Besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 8 bulan adalah 8/12 x Rp 450.000,- = Rp.300.000,-
b. Besarnya bunga tunggal untuk jangka waktu 20 bulan adalah 20/12 x Rp 450.000,- = Rp. 750.000,-
Contoh soal bunga majemuk
1. Soal
: Sutisna meminjam uang di bank sebesar Rp 200.000,-. Apabila modal itu
diperbungakan atas dasar bunga majemuk 5% setahun, menjadi berapa besarkah
modal yang harus dikembalikan sutisna pada akhir tahun ke-IV ?
Jawaban
:
Modal
tahun adalah Rp
200.000,-
Bunga
tahun pertama 5% dari Rp 200.000,- Rp 10.000,-
Modal
tahun ke-2 Rp
210.000,-
Bunga
tahun ke-2 dari Rp 210.000,- Rp 10.500,-
Modal
tahun ke-3 Rp
220.500,-
Bunga
tahun ke-3 dari Rp 220.500,- Rp 11.025,-
Modal
tahun ke-4 Rp
231.525,-
Bunga
tahun ke-4 dari Rp 231.525,- Rp 11.576,25
Jadi
modal yang harus dikembalikan Sutisna adalah Rp 231.525,- + Rp 11.576,25 = Rp
243.101,25
2. Agung menyimpan uang Rp 200.000,-
digunakan dengan dasar bunga majemuk 10% perbulan. Berapa nilai akhir modal
tersebut jika diperbungakan selama 10 bulan 15 hari.
Jawaban
:
M10 : Rp 200.000,- ( 1+0,1)10
: Rp 200.000,- (0,1)10
: Rp 200.000,-( 2,59374)
: Rp 518.748,50
M : X 0,1 X M10
:
0,05 (Rp 518.748,50)
: Rp 25.937,425
M10 : Rp 518.748,50 + Rp 25.937,425
: Rp 544.685,925
Contoh
soal untung dan rugi
1.
Seorang peternak ayam membeli seekor ayam dengan harga
Rp.200.000,-. Kemudian ayam tersebut dijual dengan harga Rp.250.000,-. Berapa
keuntungan yang didapat peternak tersebut...
Jawab :
Harga beli = Rp.200.000,-
Harga jual = Rp.250.000,-
Besarnya keuntungan = harga jual - harga beli
= 250.000 - 200.000
= Rp. 50.000,-
2.
Seorang pedagang kelinci membeli kelinci lokal sebanyak 100
ekor dengan harga Rp. 4.000.000,-. Dalam perjalanan, terdapat 10 kelinci yang
mati. 30 ekor laku dijual dengan harga Rp. 50.000,- per ekor, sedangkat sisanya
dengan harga Rp. 40.000,-. Berapa besar keuntungan dan kerugian yang didapat
pedagang?
Jawab :
Harga pembelian
= Rp. 4.000.000,-
Harga jual 30 ekor = 30 x Rp. 50.000,- = Rp.
1.500.000,-
Sisa kelinci yang dijual = 100 - 30 - 10 ( 10 kelinci
yang mati )
= 60 ekor
Harga jual 60 ekor = 60 x Rp. 40.000,-
= Rp. 2.400.000,-
Harga penjualan
= Rp. 2.400.000,- + Rp. 1.500.000,-
= Rp. 3.900.000,-
Ternyata harga penjualan < harga pembelian maka
pedagang mengalami kerugian.
Besar kerugian
= harga beli - harga jual
=
4.000.000 - 3.900.000
= Rp. 100.000,-
Contoh soal diskon
Ani membeli sebuah baju di Toko Makmur
Jaya seharga Rp 80.000,-. Namun, toko tersebut tengah berbagi diskon sebesar
30% untuk setiap pembelian. Jadi, berapa
jumlah uang yang harus dibayar Ani?
Jawab :
Harga Barang = Rp
80.000,-
Besar Diskon
Diskon 30% = 30/100 x Harga Barang
= 30/100
x 80.000 = Rp 24.000,-
Uang yang harus dibayar
Ani = Harga Barang - Harga setelah didiskon
= 80.000 - 24.000 = Rp
56.000,-
Contoh Soal Bruto, Tara
dan Neto
1. Ibu membeli 5 kaleng susu. Disetiap kaleng tertulis neto 1 kg. Setelah ditimbang ternyata berat kaleng susu tersebut 6 kg. Berapakah bruto dan tara setiap kaleng?
1. Ibu membeli 5 kaleng susu. Disetiap kaleng tertulis neto 1 kg. Setelah ditimbang ternyata berat kaleng susu tersebut 6 kg. Berapakah bruto dan tara setiap kaleng?
Jawab :
Bruto setiap kaleng = 6
kg : 5
= 1,2 kg
Tara setiap kaleng = Bruto - Neto
= 1,2 kg -
1 kg
= 0,2 kg
2. Peti buah berisi apel tertulis bruto
25 kg dan tara 2%. Hitunglah neto buah tersebut!
Jawab :
Tara = 2%
Tara = Persen Tara x
Bruto
= 2%
x 25 kg
= 2/100 x 25
kg
= 0,5 kg
Maka neto bisa dicari
dengan, Neto = Bruto - Tara = 25 kg - 0,5 kg = 24,5 kg
Contoh soal Pajak
-
CONTOH
PENGHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Si A adalah Pengusaha Warung Makan di Jogjakarta yang memiliki penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp180.000.000,-. Si A statusnya kawin dan mempunyai 2 (dua) orang anak. Si A menyelenggarakan pencatatan untuk menghitung pajaknya. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar sebagai angsuran dalam tahun berjalan dihitung sebagai berikut:
Si A adalah Pengusaha Warung Makan di Jogjakarta yang memiliki penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp180.000.000,-. Si A statusnya kawin dan mempunyai 2 (dua) orang anak. Si A menyelenggarakan pencatatan untuk menghitung pajaknya. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar sebagai angsuran dalam tahun berjalan dihitung sebagai berikut:
·
Jumlah peredaran setahun
Rp180.000.000,-
·
Presentase penghasilan norma (lihat
daftar presentase norma) = 20%
·
Penghasilan neto setahun = 20% x Rp
180.000.000,- = Rp 3.000.000,-
·
Penghasilan Kena Pajak = penghasilan
neto dikurangi PTKP Rp 36.000.000,- – Rp 19.800.000,- = Rp 6.200.000,-
·
Pajak Penghasilan yang terutang : 5% x
Rp 6.200.000,- = Rp 310.000,-
·
PPh Pasal 25 (angsuran) yang harus
dibayar si A setiap bulan: Rp 310.000,- : 12 = Rp 25.833,-
-
CONTOH
PENGHITUNGAN PELUNASAN PPh PASAL 29 WAJIB ORANG PRIBADI
Si A adalah pengusaha restoran (UMKM) di Jakarta yang tergolong sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu dan menggunakan pencatatan dalam penghitungan besarnya PPh.
Si A adalah pengusaha restoran (UMKM) di Jakarta yang tergolong sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu dan menggunakan pencatatan dalam penghitungan besarnya PPh.
·
Jumlah peredaran usaha (omzet) selama
setahun adalah Rp 510.500.000,-
·
PPh Pasal 25 (WP OPPT) yang sudah
dilunasi (0,75 x Rp 510.500.000,-) adalah Rp 3.828.750,-
·
Setelah dihitung PPh yang terutang
selama setahun adalah Rp 10.975.750,-
·
PPh Pasal 29 yang harus dilunasi oleh
si A adalah sebesar : Rp 10.975.750,- – Rp 3.828.750,- = Rp 7.147.000,-
LATIHAN
SOAL ARITMATIKA SOSIAL
1. Seorang pedagang telur membeli telur
sebanyak 72 butir dengan harga Rp. 1.500,00 tiap butir. Separuhnya dijual Rp.
1.750,00 tiap butir, dan sisanya dijual Rp. 100 per butir. Tentukan untung dan
ruginya!
2. Suatu barang dibeli dengan harga Rp.
2.000,00 dan dijual Rp. 2.500,00. Berapakah persentase keuntungannya?
3. Sebuah penerbit buku menitipkan dua
jenis buku masing-masing sebanyak 200 dan 500 buah. Pemilik toko harus membayar
hasil penjualan buku kepada penerbit setiap 3 bulan. Harga buku jenis pertama
Rp. 7.500,00 sebuah, sedangkan buku jenis kedua Rp. 10.000,00. Rabat untuk
setiap buku pertama 30% sedang untuk buku kedua hanya 25%. Jika pada akhir 3
bulan pertama toko itu berhasil memasarkan 175 buku jenis pertama dan 400 buku
jenis kedua, berapa:
a. Rabat yang diterima pemilik toko buku?
b. Uang yang harus disetorkan kepada penerbit?
4. Seorang pengecer buah mangga menerima
kiriman dua kotak buah manga “arumanis” dengan harga total Rp. 160.000,00. Pada
setiap kotak tertera
Pengecer menjual kembali buah mangga
itu dengan harga per kilo gramnya Rp. 3000,00. Tanpa memperhatikan biaya lainnya,
tentukan:
a. Keuntungan yang diperoleh pengecer tersebut
b. Persentase keuntungan itu
5. Pak.Jono
pinjam uang di koperasi “SUKSES“ dengan bunga tunggal 8% pertahun. Selama 9
bulan Pak Jono melunasi pinjaman tersebut sebesar Rp10.600.000,00. Besar pinjaman
Pak Jono di koperasi tersebut adalah ....
6. Lia menyimpan uang di bank dengan bunga
tunggal 18% pertahun. Setelah menyimpan selama 8 bulan jumlah uang jadi Rp.
1.792.000,00. Besar tabungan awal Lia adalah ...
7. Mas
Shinyo menjual sebuah Laptop laku Rp. 5.100.000,00 ternyata setelah dihitung
rugi 15%, jika mas Shinyo menginginkan
untung 8 % seharusnya mas Shinyo menjual Laptop seharga …
8. Dimas
menabung uang sebesar Rp 900.000,00 di bank dengan mendapat bunga 6% per tahun.
Untuk memperoleh bunga sebesar Rp 36.000,00 Dimas harus menabung selama ….
9. Pak
Amir membeli 15 lusin buku dengan harga Rp. 17.500,00 per lusin. Untuk biaya
trasnportasi ia mengeluarkan uang sebesar Rp. 35.000,00. Jika ia memperoleh
uang sebesar Rp. 372.500,00. Dari hasil penjualan seluruh buku tersebut, maka
ia mendapatkan keuntungan/kerugian? Jika untung berapa keuntungannya dan jika
rugi berapa kerugiannya?
10. Seorang
pemilik dealer membeli sebuah mobil bekas. Untuk memperbaiki mobil tersebut ia
harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 400.000,00. Setelah beberapa bulan mobil
tersebut laku terjual dengan harga Rp. 21.160.000,00. Jika dari penjualan
tersebut pemilik dealer mendapat keuntungan 15%. Maka berapa harga pembelian
mobil bekas tersebut ?
Created By: Aisyah Turidho - Shely Maulinda - Wahyu Adi Negara
Created By: Aisyah Turidho - Shely Maulinda - Wahyu Adi Negara
0 komentar:
Posting Komentar