Selasa, 08 Oktober 2019

Paper tentang Lesson Study

PERAN LESSON STUDY DALAM DUNIA PENDIDIKAN
1)Aisyah Turidho, 2)Devi Kumala Sari, 3)Reno Sutriono dan 4)Resti Indah Kusuma
Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya

Kalau bicara soal pendidikan tentu tidak akan pernah ada habisnya. Hal tersebut karena pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat berguna untuk memajukan negara. Untuk itu, setiap warga negara patilah menginginkan kemajuan pendidikan di negaranya.
Akan tetapi, kemajuan pendidikan sepertinya belum telalu terlihat di Indonesia. Khususnya pada mata pelajaran matematika. Hal tersebut terbukti dari Hasil PISA Matemaika anak Indonesia pada tahun 2012 dan 2015 yang memiliki selisih rata-rata skor yang sangat jauh bila dibandingkan dengan rata-rata internasional. OECD (2014) dan OECD (2016) menyatakan bahwa rata-rata skor PISA matematika anak Indonesia pada tahun 2012 yaitu 375 dan rata-rata internasional yaitu 494 sedangkan rata-rata skor PISA matematika anak Indonesia pada tahun 2015 yaitu 386 dan rata-rata internasional 490.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia masih memiliki masalah besar yang belum terselesaikan. Maka dari itu, kurikulum semakin sering di revisi dengan tujuan agar masalah pendidikan tersebut dapat teratasi.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan adalah dengan memperbaiki sistem pembelajaran di kelas. Sistem pembelajaran tersebut tentunya dapat diperbaiki dengan menggunakan metode, model maupun pendekatan pembelajaran agar siswa terarah dalam pembelajaran serta berani untuk lebih terlibat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Lalu, bagaimana memberikan suatu pembelajaran pada siswa? Lesson study merupakan salah satu alternatif yang dapat menjadi acuan guru dalam menentukan pembelajaran di kelas. Lesson study merupakan sistem pembelajaran yang diterapkan dikelas terhadap peserta didik dimana guru berperan sebagai fasilitator. Dalam melaksanakan lesson study terdapat beberapa tahap yaitu plan, Do, See dan Re-Design (Sato, 2014).
Pada tahap plan terdapat guru model yang merancang pembelajaran dibantu oleh guru-guru lainnya. Pada tahap do, guru model melaksanakan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan. Pada tahap refleksi, perkumpulan guru membahas seputar pembelajaran yang telah dilaksanakan dikelas dan setelah itu melakukan re-design untuk memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan.
Hal tersebut tentulah sangat bermanfaat. Dengan adanya lesson study guru akan semakin mengenali cara belajar siswanya, kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam pembelajaran serta mampu menemukan alternatif untuk mengatasi kendala siswa tersebut dengan mendiskusikannya bersama guru-guru lain.
Bila lesson study sering dilaksanakan setidaknya 50 kali dalam setahun, guru akan semakin mengenali cara belajar siswanya serta kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran. Hal tersebutlah yang dapat menjadi acuan bagi guru dalam mendesai pembelajaran yang lebih baik lagi di kelas. Dan bila pembelajaran di kelas sudah sangat baik, kendala-kendala dalam dunia pendidikan akan bisa teratasi dan generasi Indonesia memiliki daya saing dengan generasi negara lain.

Rujukan
OECD. (2014). PISA 2012 Results in Focus: What 15-Year-Olds Can Do with What They Know. https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf. Diaskes pada 15 April 2018
OECD. (2016). PISA 2015 Results Exellence and Equity in Education Volume I. http://www.oecd.org/education/pisa-2015-results-volume-i-9789264266490-en.htm. Diaskes pada 15 April 2018

Triwiyono, E. (2017). Pengembangan Assessment for Learning (AFL) Melalui Lesson Study pada Praktik Pemesinan SMK Sesuai Kurikulum 2013. Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin. 2 (1): 28-36.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

My SlideShare

About Unsri

Page Viewer

Flag Counter

Flag Counter

Feedjit

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified